Evaluasi Interaksi Obat Anti Hipertensi Rawat Jalan Poli Penyakit Dalam RSUP Dr. Sitanala Periode Januari – Desember 2018

Penyakit hipertensi menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Pengobatan hipertensi dengan terapi farmakologi jika terapi non farmakologi gagal memberikan efek yang diharapkan. Terapi farmakologi digunakan dengan pemberian satu atau lebih macam obat. Pemberian kombinasi obat dapat memicu interaksi obat yang berakibat perubahan efek obat. Hipertensi menjadi selalu menduduki peringkat 10 besar di RSUP Dr. Sitanala. Pengambilan data secara retrospektif didasarkan pada resep pengobatan pasien diagnose hipertensi.. Jumlah sampel yang diambil 353 resep yang memenuhi kriteria inklusi. Data dianalisis secara deskriptif menggunakan aplikasi lexicomp, drugs.com, Micromedex, Medscape dan secara manual dengan Stockley’s Drug Interaction. Didapat data 51,27 % perempuan dan 48,72% laki – laki. Persentase umur 56 – 65 tahun dengan posisi tertinggi sebesar 39,37%. Obat hipertensi terbanyak yang digunakan ialah amlodipine 17,62%. Jumlah obat dalam peresepan paling sering ialah 6 obat 28,33%. Terjadi interaksi obat sebesar 67,14 % dan tanpa interaksi 32,86% dengan mekanisme farmakodinamik 84,14% dan farmakokinetik 6,77%. Berdasarkan tingkat keparahan mayor 17,55%, moderate 79,07%, dan minor 3,38%.