Penggunaan Obat Rasional di Puskesmas Kecamatan Wilayah Jakarta Timur

Pengunaan obat secara rasional merupakan salah satu hal penting untuk membangun pelayanan kesehatan. Obat yang diberikan harus efektif dan aman dengan mutu terjamin, serta tersedia setiap saat dengan harga terjangkau, tepat informasi, tepat tindak lanjut, tepat penyerahan obat, pasien patuh dalam pengobatan (Depkes RI, 2011). Berdasarkan hasil pemantauan indikator peresepan di puskesmas tentang penggunaan obat rasional per provinsi tahun 2016 menunjukkan bahwa provinsi DKI Jakarta jumlah peresepan di puskesmas tentang penggunaan obat rasional sebesar 39.00% yang masih jauh dibawah target capaian sebesar 64.00% (Kemenkes, 2016). Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui penggunaan obat rasional dengan menggunakan indikator POR Nasional dari Kemenkes RI di puskesmas kecamatan wilayah Jakarta Timur. Metode yang digunakan adalah metode retrospektif di 3 puskesmas kecamatan dan 3 puskesmas kelurahan . Total sampel yang didapat 5400 sampel. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata Persentase peresepan antibiotik pada ISPA Non Pneumonia 19%; persentase peresepan pada Diare Non Spesifik 10% dan persentase peresepan injeksi pada Myalgia 0%. Rata-rata jumlah item obat dalam tiap resep 2,9 item. Rata-rata peresepan obat generik di puskesmas kecamatan sebesar 88%. Rata-rata persentase penggunaan obat DOEN di puskesmas kecamatan sebesar 82%. Data Menunjukan penggunaan obat di Puskesmas Kecamatan Cipayung, Ciracas dan Pasar Rebo belum memenuhi kriteria rasional sesuai dengan indikator Kemenkes RI.