Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku Swamedikasi Batuk Di Wilayah Rt 02 Rw 09 Larangan Selatan Kota Tangerang

Swamedikasi adalah dimana manusia memilih dan menggunakan obatobatan untuk mengobati gejala atau masalah kesehatan ringan, yang dapat dikenali sendiri. Namun, swamedikasi juga memiliki beberapa risiko yaitu diagnosis diri yang salah, kegagalan mengenali kontraindikasi dan potensi obat-obat dan obatinteraksi makanan, rute atau cara pemberian yang salah, risiko ketergantungan atau penyalahgunaan, penyimpanan dalam kondisi yang salah dan pilihan terapi yang salah. Batuk adalah tindakan pelindung yang tindakannya mengeluarkan lendir, zat berbahaya dan infeksi dari laring, trakea dan bronkus yang lebih besar dan merupakan efek samping awal dari suatu penyakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan perilaku swamedikasi batuk pada masyarakat RT 02 RW 09 Larangan Selatan Kota Tangerang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan rancangan cross-sectional. Data yang diperoleh sebanyak 100 responden. Hasil menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan baik sebesar 54.0%, cukup sebesar 17.0% dan kurang sebesar 29.0%. untuk perilaku kategori baik sebesar 43.0%, cukup sebesar 28.0% dan kurang sebesar 29.0%. Berdasarkan hasil fisher exact test didapatkan hasil p-value = 0.001 (< 0.05) dengan kekuatan hubungan sebesar 0.355, yang artinya terdapat hubungan bermakna dengan kekuatan sedang antara pengetahuan dan perilaku swamedikasi batuk pada masyarakat RT 02 RW 09 Larangan Selatan Kota Tangerang.