Analisis Mikrobiologi dan Penetapan Kadar Lemak Susu Kedelai (Glycine Max (L.) Merr.) Tanpa Merek yang Beredar di Wilayah Jagakarsa dan Grogol

Susu kedelai merupakan suatu produk yang kaya akan vitamin dan mineral, bebas laktosa, mudah dicerna serta sangat ekonomis. Disisi lain, banyak ditemukan kasus keracunan susu kedelai yang disebabkan kurangnya kebersihan pada saat pembuatan susu kedelai. Kontaminasi oleh mikroba patogen pada susu kedelai dapat menimbulkan risiko penyakit. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi cemaran mikroba dan kadar lemak pada susu kedelai yang beredar di wilayah Grogol dan Jagakarsa. Sampel pengujian ini diambil dari 2 pedagang di wilayah Jagakarsa dan Grogol. Uji yang dilakukan meliputi penetapan Angka Lempeng Total (ALT) dan identifikasi Salmonella sp yang mengacu pada BPOM No. 16 Tahun 2016 tentang Kriteria Mikrobiologi dalam Pangan Olahan serta uji organoleptik, penetapan kadar lemak dan uji pH yang mengacu pada SNI 01-3830-1995 tentang Susu Kedelai. Hasil uji menunjukkan bahwa semua sampel negatif mengandung Salmonella sp namun, hasil nilai ALT menunjukan telah melebihi batas ketentuan. Kadar lemak yang diperoleh pada sampel wilayah Jagakarsa yaitu 19,63 %b/b dan wilayah Grogol 6,35 %b/b. Berdasarkan hasil analisis mikrobiologi yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa sampel susu kedelai tidak memenuhi kriteria mikriobiologi dalam olahan pangan menurut BPOM No. 16 Tahun 2016.