Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Jambu Mete (Anacardium occidentale L.) Terhadap Bakteri Shigella sonnei ATCC 25931 dan Salmonella typhimurium ATCC 14028.

Daun jambu mete (Anacardium occidentale L.) memiliki berbagai kandungan senyawa metabolit sekunder. Senyawa ini berfungsi sebagai antibakteri dan antiseptik (Suhadi, 2009). Penelitian ini bertujuan untuk memastikan khasiat antibakteri dan mengetahui nilai konsentrasi terendah ekstrak sudah mampu menghambat pertumbuhan bakteri Shigella sonnei dan Salmonella typhimurium penyebab gangguan saluran pencernaan. Metode yang digunakan yaitu metode difusi cakram (Kirby-Bauer) dan dilusi padat dengan 7 perlakuan yaitu konsentrasi ekstrak 100%, 80%, 60%, 40%, 20%, kontrol pelarut DMSO 10%, kontrol kloramfenikol untuk uji diameter daya hambat dan kontrol bakteri untuk uji konsentrasi hambat minimum, serta dengan 3 kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun jambu mete (Anacardium occidentale L.) dengan konsentrasi 100% hingga 20% mampu menghambat aktivitas kedua bakteri uji, dimana hasil terbaik terdapat pada konsentrasi 100%, dan konsentrasi minimum bakteri uji dapat terhambat terdapat pada konsentrasi 20%. Hasil perhitungan rata-rata diameter daya hambat ekstrak daun jambu mete (Anacardium occidentale L.) dalam menghambat aktivitas bakteri Shigella sonnei dan Salmonella typhimurium adalah berbeda secara signifikan (Sig. < 0,05). Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah ekstrak daun jambu mete (Anacardium occidentale L.) mampu menghambat aktivitas bakteri Shigella sonnei dan Salmonella typhimurium dengan adanya pengaruh konsentrasi yang berbeda secara signifikan dimana semakin tinggi konsentrasi maka semakin besar pula aktivitas antibakterinya.