Formulasi Teh Ekstrak Pucuk Daun Merah Cantigi (Vaccinium varingiaefolium Miq.) dan Uji Antioksidan dengan Metode DPPH, BHA dan BHT

Tanaman Cantigi (Vaccinium varingiaefolium Miq.) merupakan salah satu tanaman di Indonesia yang mempunyai potensi sebagai antioksidan sehingga dapat dimanfaatkan untuk obat awet muda di daerah sekitar Gunung Papandayan. Pucuk daun merah cantigi memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder berupa flavonoid dan antosianin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakterisisasi pada tanaman pucuk daun merah cantigi dan mengetahui aktivitas antioksidanya. Pengukuran aktivitas antioksidan dilakukan menggunakan metode DPPH, BHA dan BHT dalam bentuk ekstrak etanol 96% dan hanya menggunakan metode DPPH dalam bentuk seduhan teh. Hasil penapisan fitokimia menunjukan positif untuk flavonoid, steroid, tannin dan saponin. Hasil total fenol menunjukan 79,6 mg/g, flavonoid total 47,8 mg/g. Hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa ekstrak etanol 96% pucuk daun merah cantigi memiliki aktivitas sebagai antioksidan dengan nilai IC50 yaitu 29,87615 untuk DPPH, 17,59 mg/kg BHA dan 114,46 mg/kg untuk BHT, untuk seduhan teh ekstrak pucuk daun merah cantigi memiliki nilai IC50 yaitu 48,2323. Berdasarkan data diatas, pucuk daun merah cantigi termasuk ke dalam golongan antioksidan sangat kuat dan memiliki kemampuan sebagai pengawet alami