Potensi Interaksi Obat Antihiperrtensi Pada Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (Mmc) Jakarta Selatan Periode April - September 2019

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah sistolik maupun tekanan darah diastolic lebih dari 140 mmHg. Menurut Riskesda 2018 Prevalensi hipertensi berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk usia ≥18 tahun sebesar 34,1%. Estimasi jumlah kasus hipertensi di Indonesia sebesar 63.309.620 orang, sedangkan angka kematian di Indonesia akibat hipertensi sebesar 427.218 orang. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis potensi interaksi obat antihipertensi pada rekam medik pasien rawat jalan di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (MMC) Jakarta Selatan periode April - September 2019. Metode penelitian dilakukan secara deskriptif analisis dan pengumpulan data dilakukan secara retrospektif. Sampel yang digunakan adalah rekam medis pasien rawat jalan di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (MMC) Jakarta Selatan Periode April – September 2019 yang berjumlah 47 responden. Metode pengambilan sampel dengan menggunakan teknik total sampling. Data diolah menggunakan software aplikasi drugs.com yang disajikan dengan hasil berupa presentase. Hasil yang didapatkan adalah obat antihipertensi yang paling banyak digunakan yaitu golongan angiotensin receptor blocker sebanyak 42,5%. Adapun jumlah kejadian interaksi obat yang terjadi adalah sebanyak 34 kejadian, dimana interaksi obat berdasarkan tingkat keparahan mayor sebesar 11,8%, tingkat keparahan moderat sebesar 67,7%, dan tingkat keparahan minor sebesar 20,5%. Interaksi obat berdasarkan mekanisme farmakokinetik sebesar 47 %, farmakodinamik sebesar 41,2 % dan tidak diketahui sebesar 11,8 %.