Gambaran Pola Terapi Antibiotik Pasien Anak Demam Tifoid Rawat Inap Di RSUD Johar Baru Jakarta Pusat Periode JanuariDesember 2018

Paskah Apriani Ritonga, . (2019) Gambaran Pola Terapi Antibiotik Pasien Anak Demam Tifoid Rawat Inap Di RSUD Johar Baru Jakarta Pusat Periode JanuariDesember 2018. Sarjana thesis, Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN).

[thumbnail of Cover, Pernyataan Orisinalitas, Pernyataan Non Plagiat, dan Halaman Pengesahan] Text (Cover, Pernyataan Orisinalitas, Pernyataan Non Plagiat, dan Halaman Pengesahan)
Awal.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Abstrak] Text (Abstrak)
Abstract.pdf

Download (914kB)
[thumbnail of Bab 1] Text (Bab 1)
Chapter1.pdf

Download (916kB)
[thumbnail of Bab 5] Text (Bab 5)
Conclusion.pdf

Download (912kB)
[thumbnail of Skripsi Full File] Text (Skripsi Full File)
Skripsi - Paskah Apriani Ritonga (16334720).pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Demam tifoid merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Sumber penularannya melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi dan muntahan maupun cairan badan penderita demam tifoid. Penelitian ini termasuk penelitian jenis non-eksperimental, pengambilan data dilakukan secara restropektif dan pengambilan sampel diambil sebanyak 55 pasien dengan metode purposive sampling. Hasil prevalensi berdasarkan demografi pasien berdasarkan jenis kelamin perempuan 33 (60%) pasien, berdasarkan usia 6-12 tahun sebanyak 29 (52,73%) pasien, berdasarkan berat badan 18-47 kg diperoleh sebanyak 28 (50.90%) pasien. Manifestasi Klinis diperoleh prevalensi tertinggi dengan gejala demam, mual dan muntah sebanyak 7 (12,72%) pasien. 3. Pola terapi obat pada pasien anak demam tifoid diperoleh prevalensi paling tinggi terapi paracetamol sebanyak 55 (15.06%) pasien, terapi ondancentron sebanyak 55 (16.56%) pasien, terapi infus RL 50 (15.06%), terapi ranitidine 50 (15.06%) pasien, terapi golongan sefalosporin antibiotik Ceftriaxone 42 (76.36%) pasien. Ketepatan pemilihan antibiotik dengan prevalensi tertinggi yaitu penggunaan golongan sefalosporin antibiotik ceftriaxone sebanyak 41 (74.55%) pasien. Ketepatan dosis golongan sefalosporin antibiotik ceftriaxone sebanyak 36 (65.45%) pasien. Lama pemberian antibiotik golongan sefalosporin sebanyak 42 (61.82%) pasien selama 7-14 hari.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Drs. apt. Tahoma Siregar, M.Si.
Subjects: L Education > L Education (General)
R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Fakultas Farmasi > Farmasi
Depositing User: Perpusistn 2
Date Deposited: 14 Aug 2025 07:01
Last Modified: 14 Aug 2025 07:01
URI: https://repo.istn.ac.id/id/eprint/790

Actions (login required)

View Item
View Item