Uji Daya Anthelmintuik Infusa Daun Rambutan (Nephelium Lappaceum L.) Terhadap Cacing Usus Ayam (Ascaridia Galli) Secara In Vitro

Penyakit cacing atau disebut cacingan merupakan penyakit yang disebabkan oleh cacing parasit. Sampai saat ini cacingan masih menjadi masalah utama di negara berkembang khususnya Indonesia. Tingginya angka prevalensi disebabkan faktor tropis yang menyediakan kondisi ideal bagi perkembangan telur-telur cacing, faktor kedua adanya kebiasaan hidup seperti kebiasaan defekasi dan cara makan, dan factor sosial ekonomi. Oleh karena itu pengobatan tradisional semakin berkembang dengan memanfaatkan tanaman yang ada disekitar kita, salah satu tanaman yang berkhasiat adalah rambutan. Daun rambutan mengandung tanin, saponin dan flavonoid. Tanin merupakan salah satu metabolit sekunder dari infusa daun rambutan yang memiliki aktivitas sebagai larvasida, antimikroba, anthelmintik dan antidiare. Penelitian ini menggunakan rancangan The Posttest Only Control Group Design.Penelitian dibagi dalam 5 kelompok dimana masing-masing berisi 5 ekor cacing, yaitu kelompok 1 diberikan infusa daun rambutan konsentrasi 25%, kelompok 2 konsentrasi 50%, kelompok 3 konsentrasi 75%, kelompok 4 piperazin sitrat 0,2% dan kelompok 5 larutan NaCl 0,9%. Infusa daun rambutan memiliki daya anthelmintik yang dinyatakan dalam LC50 sebesar 5,748% dan LT50 sebesar 6 jam 5 menit.