Analisis Perubahan Contract Change Order Pada Proyek Recladding Gedung Kementrian Badan Usaha Milik Negara

Dalam setiap proyek konstruksi umum terjadi perubahan pekerjaan tambah kurang atau yang biasa disebut dengan Contract Change Order. CCO ini sangat berdampak kepada efektifitas kerja proyek yang dimana keberlangsungannya bergantung kepada tiga komponen yang saling berkaitan satu dengan lainnya, yaitu biaya, mutu dan waktu. Tidak sedikit dari proyek – proyek di Indonesia yang mengalami keterlambatan diakibatkan oleh Contract Change Order. Itu dikarenakan proses CCO sendiri yang harus melewati tahapan dan melibatkan beberapa pihak yang memang mempunyai wewenang yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor penyebab contract change order dan akibatnya terhadap biaya dan waktu pada proyek tersebut. Penelitian ini dilakukan di wilayah Jakarta, tepatnya pada Gedung Kementrian Badan Usaha Milik Negara. Pada proyek ini mempunyai nilai kontrak sebesar Rp 47,048,000,000. Namun dalam pelaksanaan pekerjaan berlangsung, telah terjadi perubahan item pekerjaan tambah sebesar Rp 1.949.941.926 dan diketahui perubahan nilai kontrak sebesar 4,14%. Oleh karena itu dilakukan analisa tentang contract change order dari perubahan item tersebut, karena adanya perubahan nilai tambah tersebut maka dilakukan balancing terhadap pekerjaan kurang, sehingga tidak terjadi perubahan nilai kontrak.