UJI AKTIVITAS ANTELMINTIK EKSTRAK ETANOL 70(L.) G. Don) TERHADAP CACING Ascaridia galli SECAA IN FORMULASI SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL DAUN AFRIKA (Vernonia amygdalina Delile) DAN UJI ANTIBAKTERI TERHADAP Staphylococcus aureus

Daun afrika mengandung tanin, flavonoid dan alkaloid sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sabun antibakteri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah sabun padat yang dibuat dari ekstrak daun afrika dapat menghambat antibakteri dengan perbedaan konsentrasi yaitu 1%, 3%, dan 6%. Pembuatan sabun padat menggunakan metode cold process. Sabun padat yang dihasilkan kemudian dilakukan evaluasi diantaranya yaitu uji organoleptik, uji pH, uji kadar air, uji asam lemak bebas, uji kekerasan, uji stabilitas busa, persentase busa yang hilang, uji hedonik dan uji antibakteri. Sabun padat dibuat dengan berbagai bentuk, aroma dan warna sebagai uji hedonik. Hasil evaluasi menunjukkan pH sabun 9,379,72, kadar air yaitu 9,78% 11,33%, asam lemak bebas 0,14% -0,2%, kekerasan 18-21 mm/detik, tinggi busa 2,2 2,3 cm. Uji hedonik menunjukkan kesukaan responden terhadap sabun dinilai dari bentuk, aroma, warna, kemasan, bentuk kemasan, warna kemasan, dan kenampakan keseluruhan. Hasil uji hedonik responden lebih menyukai formula 1. Hasil uji antibakteri menunjukkan konsentrasi memiliki daya hambat terbesar 13,83 mm. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sabun padat ekstrak etanol daun afrika memiliki aktivitas antibakteri dan memenuhi mutu fisik sesuai syarat SNI No 3532 tahun 2016 tentang mutu sabun.