PENGEMBANGAN METODE AUDIO FREQUENCY MAGNETOTELLURIC UNTUK KEPERLUAN GEOTEKNIK

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode Audio Frequency Magnetotelluric (ADMT) dalam keperluan geoteknik, khususnya untuk penentuan stratigrafi tanah berdasarkan nilai impedansi. Pengukuran dilakukan di dua lokasi, yaitu Kantor HATTI, Ciracas dan Duren Tiga, Jakarta Selatan, dengan analisis impedansi pada tanah clay, silt, dan sand. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai impedansi di Kantor HATTI berkisar antara 4,21 – 7,66 mV/nT untuk clay, 7,60 – 8,32 mV/nT untuk silt, dan 8,32 – 11,03 mV/nT untuk sand. Sementara itu, di lokasi Duren Tiga, nilai impedansi yang diperoleh adalah 9,44 – 19,02 mV/nT untuk clay, 35,46 – 39,00 mV/nT untuk silt, dan 35,42 – 46,44 mV/nT untuk sand. Analisis korelasi menunjukkan bahwa hubungan antara nilai N-SPT dan impedansi tergolong rendah di kedua lokasi. Selain itu, hasil korelasi impedansi terhadap stratigrafi tanah tidak dapat langsung diterapkan di lokasi lain karena dipengaruhi oleh faktor seperti kandungan mineral logam. Penerapan hasil korelasi dari Kantor HATTI ke Duren Tiga memiliki tingkat kecocokan 70,83%, dengan ketidaksesuaian 29,17%, terutama pada tanah kohesif. Oleh karena itu, metode ADMT dapat digunakan dalam tahap awal penyelidikan tanah, tetapi tetap memerlukan verifikasi melalui pemboran dan deskripsi visual minimal satu titik untuk kalibrasi. Penelitian lanjutan disarankan untuk mengkaji pengaruh kandungan mineral, medan magnet, kondisi cuaca, serta jenis dan konsistensi tanah terhadap respon alat ADMT, guna meningkatkan akurasi metode ini dalam eksplorasi geoteknik.