Efisiensi Perencanaan Ditinau Dari Sistem Rancang Bangun (Design & Build) Dan Konvensional Pada Proyek Konstruksi

Dalam proses pelaksanaan pekerjaan rancang bangun (Design and Build), dimana Pemilik Pekerjaan (Owner) harus menyusun Kerangka Acuan Kerja (Term of Reference / TOR) berikut Owner Estimate (OE), melaksanakan tender pekerjaan, melakukan evaluasi terhadap pengembangan desain (Design Development) yang diusulkan oleh Pelaksana Pekerjaan / Jasa serta mengawasi pelaksanaan pekerjaan, diidentifikasi adanya Factor apa saja dalam pelaksanaan konstruksi yang berkaitan terhadap kontrak kerja sebagai ikatan antar unsur terkait ditinjau dari sistem rancang bangun dan konvensional yang memberikan dan efektifitas pekerjaan. Rancang bangun lebih sederhana dan simple dalam proses dam pelaksanaan maka diharapkan Sistem Rancang Bangun lebih dan efektif untuk pelaksanaan proses konstruksi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan kuisioner terhadap personel pihak pimpinan dan staf pekerja dari perusahaan-perusahaan kontraktor dan subkontraktor yang menangani proyek konstruksi di Indonesia. Data yang didapat diolah dengan program SPSS 23. Sistem Perencanaan Rancang Bangun (Design & Build) dibandingkan dengan system konvensional terbukti lebih baik berdasarkan kedekatan terhadap variabel pendukung untuk efisiensi dan efektifitas pekerjaan. Analisis data yang dilakukan menunjukkan bahwa dari 16 variabel yang diteliti, terdapat 16 variabel, terdapat 14 variabel yang berpengaruh dan 2 diantaranya berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja proyek, dirumuskan dalam persamaan Y = 0,338 + 0,441 X2 + 0,494 X10 dan nilai R2 sebesar 64,9% dengan pengertian; Mengikuti SOP selama pembangunan di dalam proyek; dan Perjanjian pembayaran lebih terstruktur dengan baik, berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja proyek.