Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku Penggunaan Daun Kelor (Moringa Oleifera Lam.) Sebagai Antihiperkolesterolemia Di Wilayah Rw 006 Kelurahan Jatimelati, Bekasi Jawa Barat

Hiperkolesterolemia adalah suatu kondisi jumlah kolesterol di dalam darah melebihi batas normal (< 200 mg/dl). Salah satu obat herbal yang digunakan pada masyarakat untuk menurunkan kadar kolesterol darah adalah daun kelor (Moringa oleifera Lam.). Di beberapa masyarakat masih banyaknya yang belum memanfaatkan kelor dengan baik sebagai tanaman obat tradisional. Hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan dan informasi kepada masyarakat tentang penggunaan tanaman obat herbal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan perilaku penggunaan daun kelor sebagai anti hiperkolesterolemia di wilayah Rw 006 Kelurahan Jatimelati Bekasi Jawa Barat. Jenis penelitian yang digunakan yaitu bersifat deskriptif dan analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat RW 006 yang sudah melakukan pengecekan kolesterol yaitu sebanyak 110 jiwa diambil menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat pengetahuan dengan persentase terbanyak pada kategori baik 93 orang (93%), kategori cukup 8 orang (8%) dan kategori kurang 9 orang (9%). Sedangkan pada perilaku penggunaan persentase terbanyak pada kategori cukup 63 orang (63%), kategori baik 14 orang (14%), dan kategori kurang 33 orang (33%). Pada hasil uji korelasi Pearson didapatkan nilai sig. 0,002 (< 0,05) yang artinya terdapat korelasi antara tingkat pengetahuan dan perilaku penggunaan daun kelor.