ANALISIS BIAYA MEDIS ANTIHIPERLIPIDEMIA PADA PASIEN BPJS STROKE DI RUANGAN RAWAT INAP STROKE RUMAH SEHAT UNTUK JAKARTA RSUD CENGKARENG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2022

Kadar lipid yang tidak normal di dalam darah merupakan salah satu faktor resiko timbulnya penyakit stroke, terapi hiperlipidemia yang diberikan kepada pasien penderita stroke biasanya dilakukan dalam jangka panjang, sedangkan biaya pengobatan semakin meningkat setiap tahunnya, sehingga diperlukan analisis biaya medis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pasien, pola penggunaan obat tunggal dan kombinasi dan rata-rata biaya pengobatan di Rumah Sehat Untuk Jakarta RSUD Cengkareng. Penelitian ini menggunakan berupa penelitian observational study dengan pengambilan data secara retrospektif melihat data rekam medik pasien. Hasil penelitian menunjukan pasien di dominasi oleh laki-laki yaitu 132 pasien 54,32 %, rata-rata pasien usia 56-65 tahun sebanyak 89 pasien (36,63%), golongan statin terbanyak digunakan yaitu atorvastatin tablet 20 mg sebanyak 214 (69,93%). Pola penggunaan obat Tunggal atorvastatin tablet 20 mg dengan 180 pasien (79,65%) dan obat kombinasi atorvastatin tablet 20 mg + fenofibrate kapsul 100 mg sebanyak 20 pasien dengan presentase 50,00% . Ratarata biaya pengobatan antihiperlipidemia pada pasien stroke yang di klaim kesehatan meliputi biaya obat antihiperlipidemia Rp. 9.468,53, biaya obat lainnya Rp. 855.068,97, biaya perawatan Rp. 400.576,13, biaya kamar Rp. 1.096.913,58, biaya fisioterapi 184.444,44, biaya visite dokter Rp. 322.366,26, biaya laboratorium Rp.190.000,00, biaya lainnya Rp.4.589.713,18, total biaya perpasien yaitu Rp.956.068,89