HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP PERILAKU SWAMEDIKASI JERAWAT (ACNE VULGARIS) PADA REMAJA RW 019 KELURAHAN SRENGSENG SAWAH

Jerawat (acne vulgaris) merupakan salah satu penyakit kulit dengan 90% prevalensi di Indonesia, remaja banyak mengeluhkan acne karena dapat merusak kepercayaan diri sebab sering muncul di wajah ditandai dengan gambaran klinis berupa komedo, pustul, nodul dan papul. Keterbatasan pengetahuan dan kesalahpahaman perilaku swamedikasi acne vulgaris menyebar luas, beranggapan tidak perlu penanganan khusus karena akan hilang dengan sendirinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap perilaku swamedikasi. Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan rancangan potong lintang (cross sectional). Teknik pengambilan sampel secara probability sampling dengan 156 responden. Hasil menunjukan responden berjenis kelamin perempuan (62,8%). Alasan melakukan swamedikasi penyakit ringan dan menghemat biaya (75,6%), obat mengandung bahan aktif asam salisilat, resorsinol dan sulfur (42,3%), informasi bersumber dari iklan (32,1%), mendapatkan obat pada platform kesehatan (35,9%). Hasil menunjukan tingkat pengetahuan kategori tinggi (51,3%), sedang (27,6%) dan rendah (21,2%). Kemudian hasil perilaku swamedikasi kategori baik 50%, cukup 30,1% dan kurang 19,9%. Berdasarkan hasil penelitian hubungan tingkat pengetahuan terhadap perilaku responden dengan uji Chi-square didapatkan nilai P-value 0,000 (>0,05) yang berarti terdapat hubungan antara variabel pengetahuan terhadap perilaku swamedikasi jerawat (acne vulgaris) pada remaja RW 019 Kelurahan Srengseng Sawah.