Analisis Efektivitas Penggunaan Terapi Obat Antinyeri Pada Pasien Neuropati Diabetik Di Rumah Sakit Mardi Waluyo Metro Lampung Periode Januari-Oktober 2019

Nyeri neuropati diabetik merupakan salah satu komplikasi yang sering terjadi dan paling menjengkelkan akibat Diabetes Mellitus. Insiden komplikasi meningkat seiring dengan lamanya penyakit, usia, tingginya hiperglikemia, kontrol gula darah yang buruk, gangguan metabolik seperti hipertrigliseridemia, obesitas, hipertensi, dislipidemia, dan kemungkinan kadar insulin yang rendah (Dyck, 2009; Tesfaye et al, 2010; Suryamiharja, 2011, Callaghan et al. 2012). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pemberian terapi obat antinyeri terhadap perbaikan skala nyeri pada pasien Neuropati Diabetik rawat inap di Rumah Sakit Mardi Waluyo Metro Lampung periode Januari Oktober 2019. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan metode analisis deskriptif. Sampel yang dikumpulkan secara retrospektif. Teknik pengambilan data sampel dilakukan secara non random sampling (Non probability sampling) dengan teknik secara purposive sampling yaitu didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu sesuai dengan kriteria inklusi yang dibuat oleh peneliti sebagai sampel dan dianggap mewakili populasi. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik pasien Neuropati Diabetik tertinggi berdasarkan jenis kelamin adalah perempuan sebanyak 47 pasien dengan persentase 64% berdasarkan umur adalah tertinggi terdapat pada usia 46-55 tahun sebanyak 46,5% atau 34 pasien.Jenis terapi kombinasi paling banyak digunakan yaitu 47 pasien (64%) dibandingkan dengan pemberian obat antinyeri tunggal yaitu 26 pasien (36%).terapi obat tunggal yang paling banyak digunakan adalah golongan Antikonvulsan yaitu Gabapentin sebanyak 23 pasien dengan persentase 31,5%. Terapi farmakologis ditujukan untuk menghilangkan nyeri neuropati, target terapi berhasil jika nyeri berkurang 50%-70% (PERDOSSI, 2016).